Saturday, December 25, 2010

Sistem Pemikiran Ekonomi Syariah dan Konvensional

Ekonomi Syariah dita'rifkan sebagai ilmu yang mempelajari tata kehidupan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya untuk mencapai ridha Allah. Ia mencakip tiga domein , yakni; tata kehidupan masyarakat, kebutuhan ridha Allah.
Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis, sosialis maupun komunis. Ekonomi Syariah bukan pula berada ditengah-tengah ketiga sistem ekonomi itu. Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang memberikan hampir semua taggung jawab kepada warganya, serta komunis yang ekstrim, ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan serta perkhidmatan yang boleh dan tidakboleh ditransaksikan.
Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan, serta mampu memberikan kesempatan seluas-seluasnya kepada setiap pelaku usaha. Dalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam sangat mengharamkan riba.
Sedangkan dalam sistem ekonomi konvensional, dipengaruhi oleh semangat mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan sumber daya yang terbatas. Sehingga terselenggaranya keseimbangan pasar dikarenakan manusia kebih mementingkan dirinya sendiri.
Dalam sistem ekonomi konvensional terdapat kesenjangan atau lebih tepat disebut kontradiksi ini. antara kecenderungan pribadi pada tingkat mikroekonomi dengan tujuan-tujuan kolektif makroekonomi. Masalah yang ditimbulkan akibat kontradiksi ini. seperti tak tercapainya full employment. dan pertumbuhan ekonomi yang sustainable. juga tidsak dapat dipecahkan oleh pemikir konvensional baik mazha klasik maipin keynessian. Namun perli diakui bahwa ekonomi konvensiopnal mengandung kebenaran yang bersifat universal. tapi perlu diedeakan kebenaran-kebenaran tersebut dengan konsekuensi-konsekuensi logis dari filosofi nilai dasar dan paradigma dari ekonomi kovensional, sehingga dalam membangun ekonomi Islam tidak terjadi lebingungan dan kerancuan , seperti terjebeak dalam usaha-usaha yang ada di konvensional.
Sistem kapitalisme memberikan gincangan-gicangan ekonomi dan implikasi-implikasi negatif. jertan hutang di hampir seluruh negara berkembang, kemiskinan uang semakin meluas di negara dunia ke-3. Sebuah krisis secara logis menunjukkan kelemahan yang ada dalam struktur ekonomi yang ada. sehingga diperlikan sebuah kebijakkan yang kemudian secara tak loangsung memperkokoh bangunan ekonomi.
Semua ini dikarenakan tingkah laku manusia terfokus sebagai tingkah laku yang bersifat individual. yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan (needs), tetapi pada hakikatnya untuk memmmuaskan keinginan (wants) yang memang tak terbatas.
telah diakui bahwa morlotas dan nilai agama memiliki andil dalam perilaku ekonomi manusia. perilaku ekonomi yang diwarnai oleh moral sebenarnya pernah menjadi diskusi hangat dealam ekonomi konvensional, namun karena kesulitan menemukan alat ukurnya maka wacana beralih dari moralitas ke sesiatu yang lebih materi yaitu "egoisme".
Manusia sebagai wakil khalfah Allah di dunia tidak mungkin memiliki sifat individualistik, karena semua kekayaan yang ada di bumi adalah milik Allah semata.
Disinila ekonomi syariah memiliki peran penting. karena ekonomi dalam Islam mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan. sertra mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepda setiap pelaku usaha.dan muara dari aktifitas ekonomi ini adalah untuk mencapai Ridha Allah.
Mereka yang melakukan amallah ini dalam keseharian kerjanya dalam suayu yaya kehidupan masyarakat adalah mereka yang akan mampu merasakan manifestasi kekayaan Allah Swt., mereka akan terlatih dan terpandu dalam semangat untuk menegakkan keadilan dan kebenaran serta berkemampuan untuk mencegah yang fahsya, munkar dan baghy.
Ekonomi syariah tidak bisa mengikuti pola perkembanga ekonomi konvensional. adapun perbedaan yang mendasar antara ekonomi syariahdan konvensional adalah dari sumber hukum yang berbeda. Sumber hukum ekonomi syariah adalah Alquran dan Alhadist. Alquran merupakan wahyu Allah yang diturunkan melalui Jibril kepada Muhammad Saw. untuk disampaikan kepada manusia. Hadist merupakan segala ucapan dan tindakkan Rasulullah sebagai manusia pilihan Allah untuk menjadi untusannya. Alquran dan Hadist memiliki sifat universal yang tidak hanya berisikan kaidah ekonomi namun segenap dimensi kehidupan manusia.
Ilmu ekonomi konvensional yang tidak didasarkan atas wahyu lebih banyak menggunakan konteks masalah dimana pemikiran ekonomi tsb hidup. mereka menggunakan teori yangt berasal dari asumsi-asumsi yang dibangun oleh sejarah pada waktu teuri tsb ditemukan. maka karakter ekonomikonvensional sangat dipengaruhi oleh latar belakang kehindupan mereka.
Sistem kapitalis selama ini menciptakan kesenjangan antara si miskin dan si kaya . kemiskina dan pengangguran semakin menggurita sehingga kesejahteraan sosial tidak terbentuk secara adil. sedangkan ekonomi konvensional tidak pernah sepi dari badai kritis.untuk menghindari terjadu krisis ini, dianjutkan pada seluruh masyarakat muslim di dunia untuk kembali pada sisitem perekonomian Islam. Mata uang Islam yang semestinya digunakan adalah dinar dan dirha, bukan dollar. mata uang ini terbukti kebal terhadap krisis karena nilainnya stabil.
Namun, sebagus apapun sistem perekonomiannua tidak akan menjamin keberhasilan jika tidak mempersiapkan SDM yang handal. dan SDM yang handal harus sinergi dengan sistem. Maka dari itu akidah dan pemahaman SDM terhadap Islam harus ditingkatkan. serta senantiasa memiliki jiwa yang amanah.
Dalam aktifitas ekononi Islam Allah menekankan pentingnya pengorbangan individu untuk mewujudkan kemaslahatan sosial yang lebih beswar. Paradigma Allah oriented harus menjadi penggerak aktifitas eko0nomi, dengan mernjadikan Allah sebagai tujuan dan senantiasa mengharapkan ridha-Nya. maka pengorbanan adalah syarat mutlak yang tidak dapat ditawar.
Pengorbanan dilakukan demi perwujudan kehidupan dan tatanan perekonomian yang mengantarkan kepada kesejahteraan yang dubungkai dalam keadilan sosial bagi seluruh umat manusia. Karena itu sistem ekonomi syariah harus disosialisasikan keseluruh dunia sebagai sistem yang adil dan aman.
Maha benar Allah ketika mengatakan Allah menghancrurkan riba dan menghalalhan shadaqah. dan ekonomi syariah adalah pengorbanan. Wallahu A'lam bish Shawab.

Konsep Dasar Ekonomi Syariah

Pada dasarnya tujuan hidup setiap manusia adalah untuk mencapai kesejahteraan, meskipun manusia memaknai kesejahteraan pad konteks yang berbeda-beda. dan sebagian besar faham ekonomi konvensional memaknai kesejahteraan sebagai kesejahteraan material duniawi.
Islam memaknai kesejahteraan dengan istilah "falah" yang berasal dari bahasa arab dari kata kerja aflaha yuflihu yanng berarti kesuksessan, kemmuliaan dan kemenagan.
Falah dalam hal ini berarti kesejahteraan holistik dan seimbang antara dimensi:
  • material-spiritual
  • individual-sosoial
  • kesejahteraan dikehidupan duniawi dan akhirat.
Sejahtera dunia diartikan sebagai segala yang memberikan kenikmatan hidup inderawi, baik fisik, lntelektual, biologis maupun material. sedangkan kesejahteraan material di artikan sebagai kenikmatan yang diperoleh setelah kematian manusia. perilaku manusia didunia akan diyakini berpengaruh terhadap kesejahteraan di akhirat yang abdai nanti. Dalam konteks dunia, Falah merypakan konsep yang multidimensi. Ia memiliki implikasi pada aspek mikro maupun makro. Falah terwujud apabila terpenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia secara seimbang sehingga terciptalah maslahah.
Maslahah adalah segala bentuk keadaan baik material maupun non materual. yang mampu meningkatkan kedudukan manusia sebagai makhluk yang paling mulia.
Ekonomi merupakan bagian integral dari ajaran Islam. dan kare3nanya ekonomi Islam akan berjalan sempurna hanya jika ajaran Islam diyakini dan dulaksanakan secara menyeluruh. Falah hanya akan diperoleh apabila ajaran Islam dilaksanakan secara kaffah (sempurna) .
Ekonomi Islam mempelajari perilaku individu-individu yang secara sadar dituntun ajaran Islam Alquran dan sunnah dalam memecahkan masalah ekonomi yang dihadapinya.
Secara umum, ekonomi Islam didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya unutk memandang, meneliti dan akhirnya berupaya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang Islami.
Penurunan kebenaran atau hikim dalam ekonomi Islam didasarkan pada kebenaran deduktif wahyu ilahi (ayat qauliyah) yang diduking oleh kebenaran induktif empiris (ayat kauniyah).
Ekonomi Islam dibangun atas dasar individu yang rasional Islami.
Rasional Islami dalam hal tidak dimaknau sebagai rasional sempit, melainkan perilaku logis bagi setiap individu yang sadar dan perhatioan untuk memperoleh Fallah. Hal ini menuntun manusia untuk bervisi dan berfikir jangka panjang. Dalam hak tertentu, manusia akan mengorbankan kepentingan duniawinya untuk mendapatkan kesejahteraan akhirat atan melakukan tindakan etis yang mengorbankan kepentingan individu atau material demi memperoleh maslahah yang lebih besar. Perilaku etis dipandang perilaku yang rasional ketika sejalan dengan nilai-nilai falah.