Saturday, December 25, 2010

Konsep Dasar Ekonomi Syariah

Pada dasarnya tujuan hidup setiap manusia adalah untuk mencapai kesejahteraan, meskipun manusia memaknai kesejahteraan pad konteks yang berbeda-beda. dan sebagian besar faham ekonomi konvensional memaknai kesejahteraan sebagai kesejahteraan material duniawi.
Islam memaknai kesejahteraan dengan istilah "falah" yang berasal dari bahasa arab dari kata kerja aflaha yuflihu yanng berarti kesuksessan, kemmuliaan dan kemenagan.
Falah dalam hal ini berarti kesejahteraan holistik dan seimbang antara dimensi:
  • material-spiritual
  • individual-sosoial
  • kesejahteraan dikehidupan duniawi dan akhirat.
Sejahtera dunia diartikan sebagai segala yang memberikan kenikmatan hidup inderawi, baik fisik, lntelektual, biologis maupun material. sedangkan kesejahteraan material di artikan sebagai kenikmatan yang diperoleh setelah kematian manusia. perilaku manusia didunia akan diyakini berpengaruh terhadap kesejahteraan di akhirat yang abdai nanti. Dalam konteks dunia, Falah merypakan konsep yang multidimensi. Ia memiliki implikasi pada aspek mikro maupun makro. Falah terwujud apabila terpenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup manusia secara seimbang sehingga terciptalah maslahah.
Maslahah adalah segala bentuk keadaan baik material maupun non materual. yang mampu meningkatkan kedudukan manusia sebagai makhluk yang paling mulia.
Ekonomi merupakan bagian integral dari ajaran Islam. dan kare3nanya ekonomi Islam akan berjalan sempurna hanya jika ajaran Islam diyakini dan dulaksanakan secara menyeluruh. Falah hanya akan diperoleh apabila ajaran Islam dilaksanakan secara kaffah (sempurna) .
Ekonomi Islam mempelajari perilaku individu-individu yang secara sadar dituntun ajaran Islam Alquran dan sunnah dalam memecahkan masalah ekonomi yang dihadapinya.
Secara umum, ekonomi Islam didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya unutk memandang, meneliti dan akhirnya berupaya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang Islami.
Penurunan kebenaran atau hikim dalam ekonomi Islam didasarkan pada kebenaran deduktif wahyu ilahi (ayat qauliyah) yang diduking oleh kebenaran induktif empiris (ayat kauniyah).
Ekonomi Islam dibangun atas dasar individu yang rasional Islami.
Rasional Islami dalam hal tidak dimaknau sebagai rasional sempit, melainkan perilaku logis bagi setiap individu yang sadar dan perhatioan untuk memperoleh Fallah. Hal ini menuntun manusia untuk bervisi dan berfikir jangka panjang. Dalam hak tertentu, manusia akan mengorbankan kepentingan duniawinya untuk mendapatkan kesejahteraan akhirat atan melakukan tindakan etis yang mengorbankan kepentingan individu atau material demi memperoleh maslahah yang lebih besar. Perilaku etis dipandang perilaku yang rasional ketika sejalan dengan nilai-nilai falah.


0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment