Sunday, April 3, 2011

Penjelasan Dasar Akuntansi

Pengertian dan Penjelasan Dasar Akuntansi
A. Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Akuntansi memiliki peran yang sangat besar dalam dunia bisnis, terutama dalam pengambilan keputusan. Tujuan pokok akuntansi adalah memberikan informasi keuangan (financial) bagi yang membutuhkan. Luasnya bidang kegaiatan akuntansi mengakibatkan pengertian akuntansi tergantung dari sudut mana penekanannya. Definisi akuntansi tersebut dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakaian akuntansi dan dari sudut pandang proses kegiatannya.
Dari sudut pandang pemakaiannya, maka akuntasi adalah “suatu kegiatan jasa yang menghasilkan informasi kunatitatif yang bersifat keuangan yang diperlukan untuk membantu dalam pengambilan keputusan, memilih berbagai alternatif yang ada dan melaksanakan kegiatan secara efisien serta mengevaluasikan kegiatan-kegiatan bisnis yang ada dalam suatu organisasi.” Dari pengertian ini, maka informasi yang dihasilkan akuntansi memiliki peranan yang besar, yakni:
a) Kepentingan Internal perusahaan terutama dalam membantu membuat perencanaan dan pengawasan yang efektif serta pengambilan keputusan oleh manajemen.
b) Kepentingan Eksternal perusahaan terutama dalam hal pertanggungjawaban organisasi pada investor, kreditur, badan pemerintah dsb.
Dari sudut proses kegiatannya, maka akuntansi didefinisikan sebagai ”proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, penganalisaan data keuangan suatu organisasi.” Dari pengertian ini, maka akuntansi memiliki tugas:
a) Mengidentifikasi data yang relevan.
b) Memproses dan menganalisis data.
c) Mengolah data menjadi informasi.
American Accounting Association, memberikan definisi tentang akuntansi sebagai berikut:
“Accounting is the process of identifying, measuring, and comunicating economic information to permit informed judgments and decisions by user of information.”
Yang artinya: “Akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomis untuk memungkinkan pembuatan pertimbangan-pertimbangan dan pengambilan keppat disimpulkan sebagai berikut:utusan yang jelas dan tegas oleh pemakai informasi tersebut.”
Pengertian di atas menekankan pada fungsi dan kegiatan akuntansi, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Dipandang dari sudut fungsi atau kegunaannya, akuntansi merupakan aktifitas jasa yang menyediakan informasi penting untuk penilaian jalannya perusahaan, sehingga memungkinkan pimpinan perusahaan atau pihak-pihak di luar perusahaan membuat pertimbangan-pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat.
2) Dipandang dari sudut kegiatannya, akuntansi merupakan suatu proses yang meliputi identifikasi (penentuan), pengukuran dan penyampaian informasi ekonomis.
Informasi ekonomis yang dihasilkan akuntansi adalah data transaksi yang terjadi dalam perusahaan, yang dinyatakan dalam satuan uang. Oleh karena itu yang menjadi sasaran atau objek akuntansi adalah transaksi yang bersifat financial (keuangan) atau transaksi yang akibatnya dapat di ukur dengan satuan uang.
Transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan selama periode tertentu tidak hanya terjadi satu kali atau hanya satu jenis transaksi, tetapi terdiri dari bermacam-macam transaksi yang trejadi berulang-ulang. Oleh karena itu, semua data transaksi keuangan yang terjadi selama periode tertentu harus di proses, sehingga menjadi data yang lebih sederhana dan lebih berguna bagi semua pihak yang memerlukan data tsb.
Rangkaian proses itulah yang merupakan kegiatan akuntansi dalam menjalankan fungsinya, Menyediakan informasi keuangan bagi pihak-pihak yang memerlukan. Dalam pelaksanaannya semua transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu dip roses dalam tahap-tahap kegiatan sebagai berikut:
a) Pengidentifikasian (identifying) dan pegukuran (measuring).
b) Pencatatan (recording)
c) Penggolongan (classification)
d) Pengikhtisaran (summarizing)
e) Penyusunan laporan keuangan (reporting)
Dalam ruang lingkup yang lebih luas, selain kegiatan di atas, kegiatan akuntansi juga meliputi perencanaan system pencatatan dan interprestasi (penafsiran) atau laporan keuangan.
B. Tahap-tahap Teknik Akuntansi
Informasi keuangan yang di hasilkan dari proses akuntansi adalah berupa laporan keuangan. Laporan keuangan tsb dapat disusun melalui tiga tahap, yakni:
a. Pencatatan transaksi, dalam hal ini transaksi dicatat secara kronologis dan sistematis selama satu periode, dalam sebuah buu yang disebut dengan jurnal. Tiap catatan harus didukung dengan bukti seperti nota, faktur, kuitansi, dan lain-lain.
b. Pengelompokkan transaksi, hal ini berarti tiap transaksi dikelompokkan menurut jenisnya. Pekerjaan dilakukan dalam “buku besar atau ledger.”
c. Pengikhtisaran transaksi, yakni secara berkala transaksi yang telah dikelompokkan diringkas pada suatu daftar yang disebut “neraca saldo”. Kadang-kadang pekerjaan ini di sampai pada penyusunan neraca lajur atau “work sheet.”
C. Bidang-bidang Spesialisasi Akuntansi
Perkembangan ekonomi yang semakin pesat, menuntut pengembangan di bidang kegiatan akuntansi. Masalah-masalah yang dihadapi manajemen (pimpinan) perusahaan semakin kompleks sehingga pada bidang-bidang tertentu perlu penanganan secara khusus. Sejalan dengan tuntutan tsb, timbul pengkhususan bidang kegiatan akuntansi. Antara lain sbb:
a) Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan disebut juga akuntansi umum (general accounting) yaitu akuntansi yang sasaran (objek) kegiatannya adalah transaksi keuangan yang menyangkut perubahan harta, hutang dan modal perusahaan.
Akuntansi keuangan bertujuan menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak intern perusahaan (manajemen) dan pihak-pihak ekstern. Misalnya bank, investor dan masyarakat umum.

Kegiatan akuntansi keuangan berorientasi kepada transaksi-transaksi yang sudah terjadi (data-historis), yang dip roses dengan menerapkan prinsip-prinsip akuntansi.

b) Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi yang sasaran kegiatannya adalah keuangan yang berhubungan dengan biaya-biaya. Misalnya biaya-biaya yang berhubungan dengan proses pembuatan produk. Akuntansi biaya bertujuan menyediakan informasi biaya yang bertujuan untuk kepentingan intern (pimpinan perusahaan) yaitu untuk menilai pelaksanaan operasi perusahaaan dan menentukan rencana kegiatan di masa mendatang.

Akuntansi biaya kadang-kadang diartikan sama dengan akuntansi manajemen, karena mempunyai sasaran yang sama. Perbedaannya terletak pada penekanan kegiatannya. Akuntansi biaya lebih menekankan pada proses pengumpulan biaya, sementara akuntansi manajemen lebih menekankan kegiatanyan kepada proses pengolahan biaya sebagai hasil proses kegiatan akuntansi biaya untuk membantu manajemen dalam meentukan pilihan-pilihan (alternative) tindakan di masa datang.

c) Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan penentuan objek-objek yang menjadi beban perusahaan, serta perhitungannya untuk kepentingan laporan penyusunan pajak. Kegiatan akuntansi perpajakan berfungsi membantu manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan transaksi yang akan terjadi, sehubungan dengan pertimbangan-pertimbangan perpajakan. Oleh karena itu akuntansi yang bekerja dalam bidang ini harus mengetahui benar tentang undang-undang perpajakan yang berlaku.

d) Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
Akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan data yang sudah terjadi, serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi, untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan (anggaran) dalam suatu periode tertentu.
Catatan-catatan mengenai perbandingan antara rencana operasi keuangan dengan pelaksanaannya merupakan alat bantu manajemen dalam melaksanakan fungsi pengawasan.

e) Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Accounting)
Akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan pemeriksaan terhadap catatan-catatan hasil akuntansi keuangan, yaitu untuk menguji kelayakan laporan keuangan yang dihasilkannya. Akuntansi pemeriksaan bersifat independent (tidak memihak) sehingga hasil pemeriksaan akuntan dapat dijamin kebenarannya (obyektif). Laporan keuangan dinyatakan layak, jika proses penyusunan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim atau telah diterima secara umum.
Dengan demikian, kegiatan akuntansi pemeriksaan terutama ditekankan kepada pemeriksaan terhadap penerapan prinsip akuntansi yang telah diterima secara umum.

f) Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)
Bidang-bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan masalah pemeriksaan keuangan Negara atau sering juga disebut dengan istilah administrasi keuangan Negara.

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment