Buat muslimah, penting banget
untuk ta’aruf dulu sama bentuk tubuh, sebelum menemukan model yang pas
untuk kamu. Berikut beberapa bentuk tubuh dan model apa yang pantas dikenakan:
v
Gelas Pasir
Lebar bahu/dada
seimbang dengan pinggul. Lekuk tubuh terbentuk dari pinggang yang ramping.
Kalau kamu nggak punya masalah sama berat badan, kamu nyaris pantas mengenakan
busana modelapa aja. Tinggal disesuaikan dengan momen. Tapi kalau kamu punya
masalah dengan berat badan, gunakan warna gelap dan bahan bergaris vertikal
tipis. Ini akan memberi kesan langsing untuk keseluruhan penampilan. Tapi
ingat, jilbabnggak harus gelap. Kamu bisa pilih jilbab mitof yang cerah agar penampilan nggak jadi muram.
v
Segitiga
Bentuk tubuh
paling umum dari perempuan. Tubuh membesar dibagian bawah sehingga lebar
bahu/dada dan pinggul tidak seimbang. Biasanya tipe segitiga juga cenderung
untuk memiliki bagian bawah/pantat (maaf) yang besar juga.
Kamu bisa pakai
celana berpipa lurus, atau rok A line, agar bagian bawah tubuh terlihat
lebih langsing. Sebetulnya kamu nggak cocok memakai rok span yang akan membuat
pinggul, paha dan sekitarnya terlihat lebih besar. Tapi enaknya jadimuslimah,
kamu tetap bisa memakai itu, asalkan dipadu dengan atasan yang agak panjang.
Bisa modis, tanpa ngebentuk, deh.
Hindari juga
memakai baju dengan bahan-bahan yang lemas. Karena justru akan membuat bentuk
segitiga semakin jelas.
Kalau mau pakai
aksesoris yang agak mencolok (bentuk atau warnanya) pada bagian dada atau
jilbab (pokoknya pada bagian atas), untuk mwnarik perhatian, sehingga orang
tidak sempat melirik bagian pinggul kamu yang besar. Apalagi orang punya
kecenderungan untuk melihat bagian yang paling menarik, saat pertama kali
bertemu.
v
Segitiga Terbalik
Bagian bahu/dada
lebih lebar dari pinggul. Umumnya tipe segitiga terbalik memiliki pinggul dan
kaki yang ramping.
Siasati bentuk
tubuh bagian atas yang melebar dengan bahan yangberwarma gelap. Supaya badan
terlihat seimbang, kamu boleh menggunakan motif-motif besar di bagian bawah
tubuh. Kamu juga bisa mengenakan rok lurus (motif skirt) karena bagian
tubuhmu yang ramping.
v
Persegi Panjang
Hampir
menyerupai bentuk tubuh laki-laki,tidak berlekuk dan lebar bahu/dada, agar
lebih seimbang. Boleh juga menggunakan celana atau rok di pinggul (hipster),
dengan catatan atasannya jangan kependekan, biar perut dan punggungmu aman dari
mata-mata nakal.
Harus disadari,
entah mengapa tanpa sengaja sebagian muslimah punya kecenderungan mengenakan
baju dengan model juga warna yang membuat mereka kelihatan jauh lebih tua. Saya
tidak bermasuk menganjurkan ibu-ibu memakai baju anak ABG. Tapi kalau ibu-ibu
muda, penampilannya nggak perlu ditua-tuakan juga.
Coba deh,
sekali-kali amati nenek-nenek disekitar kita, lihat baju-baju mereka dan kasih
satu kata di kepala kita:HINDARI! Kecuali kalau neneknya, nenek-nenek gauk,
mungkin malah visa jadi inspirasi, hihihi.
Terus lagi,
kenapa harus melulu pakai motif bunga-bunga besar atau kotak-kotak segede ubin
atau monte/bordir yang terlalu banyak yang membuat kamu look so old?
Okelah kamu udah
married, udah punya anak, tapi kalau usia masih 25-53-an atau bahkan 40,
belum terlalu tua kok untuk mengenakan rok jins, misalnya. Atau kemeja bergaris
warna pink dan ungu. Kamu bahkan masih bisa pakai celana jins dengan potongan bootcut
(melebar ke bawah) dengan catatan baju atasannya cukup panjang. Kamu masih bisa
pakai sepatu kets. Nggak harus pantofel hitam atau krem, kan?
Pasmina sebagai
pelengkap boleh aja. Tapi nggak semua orang pantas mengenakannya. Pada mereka
yang berjilbab, pasmina membuat kesan tua dan bertumpuk-tumpuk, yang akibatnya
badan kelihatan lebih besar. Meski begitu pasmina pantas digunakan mereka yang
nggak berjilbab atau muslimah berkerudung yang tinggi dan langsing.
Soal pasmina,
memang nggak semua orang bisa pakai aksesoris yang satu ini. Tapi kalau mau
dicoba juga, pilih yang terbuat dari bahan yang nggak terlalu tebal. Terus,
cari warna yang netral.
Jadi, kenali
banget apa yang DO’S dan apa yang DON’TS untuk penampilanmu. Mana yang memberi
kesan lebih baik dan mana yang ‘terlarang’.
Tentu aja
terkadang agak berat berdamai dengan selera, apalagi jika selera itu sudah
menjelma kebiasaan. Kamu mungkin agak jengah mengubah penampilan. Tentu yang
pas, hingga jatuhnya nggak overdosis dan malah nggak mantes. Ingat
tujuan bikin pembaruan dalam penampilan adalah supaya kamu lebih segar dan rapi
dilihat, bukan supaya kamu beraneh-aneh dan malah jadi perhatian orang, in
negative way.
So, please DO’S
and DON’TS jadi panduan kita bersama, ya?
0 comments:
Post a Comment