Banyak perempuan yang mengalami dilema dalam memilih
karier atau keluarga. Dua pilihan klasik yang kerap berhadapan dalam
kebimbangan tsb adalah jika memprioritaskan karier, waktu dan tenaga untuk
mengurus keluarga akan berkurang. Sedangkan jika memokuskan diri pada urusan
keluarga, kebutuhan finansial keluarga harus digenapi.
Lalu bagaimana cara mendamaikan
kedua hal tsb agar berhasil menggapai karier setinggi-tingginya sekaligus
memiliki keluarga yang sehat, damai dan bahagia?
a.
Komunikasi: kita
harus membangun komunikasi yang baik dan hangat dengan seluruh keluarga untuk
mengembangkan keterbukaan. Ketika keterbukaan menjadi budaya dalam keluarga
kita, maka setiap anggota keluarga akan saling mengerti dan memaklumi satu dengan
yang lainnya. Bahkan di saat-saat tertentu dengan komunikasi yang baik bukan
tak mungkin keluarga justru memberi dukungan kepada kita lebih dari yang pernah
kita bayangkan.
b.
Komitmen: dengan
komunikasi yang baik, komitmen di dalam keluarga dapat ditetapkan tanpa seorang
pun merasa terpaksa. Komitmen tsb mencakup prioritas-prioritas keluarga,
kesepakatan-kesepakatan pembagian kerja dan waktu dan lain sebagainya yang
memungkinkan semua anggota keluarga tetap mendapat perhatian dan happy.
c.
Keseimbangan:
berdasarkan komitmen yang dijaga dengan komunikasi yang baik, aturlah keseimbangan
antara karier dan keluarga. Dalam kesibukan seperti apapun, usahakan untuk
meluangkan waktu bersama mereka. Buat suasana agar sekalipun Anda berjauhan,
tapi masing-masing tetap merasa dekat antara satu dengan yang lainnya. Sempatkan
melakukan rekreasi bersama keluarga secara regular untuk terus menyegarkan dan
mengokohkan kebersamaan.
0 comments:
Post a Comment