Cara kamu berpakaian akan
mencerminkan dirimu. Serius! Sekalipun kita berjilbab, pakaian nggak Cuma
mencerminkan identitas keislaman, tapi pilihan corak, warna, model, aksesoris,
bahkan kerapian akan mengungkap kepribadianmu.
Jilbab atau baju yang lecek misalnya,
mengatakan kepada dunia kalau:
ü Banyak anak (makanya baju cepet lecek)
ü Kamu memprioritaskan kenyamanan, alias pecinta katun atau linen
yang adem tapi relatif lebih cepat lecek.
ü Kamu malas nyetrika.\cuek, nggak peduli pandangan orang.
ü Nggak pintar bagi waktu (buktinya nggak sempat nyetrika,
hayoo..!!)
Poin satu dan dua, masih positif
sifatnya. Nah, poin ketiga sampai kelima? Duh image nggak bagus dong
buat muslimah.
Sedangkan jilbab/baju yang kotor,
dekil, kena oli, bagian bawah kena percikan becek misalnya, seakan-aan
mengatakan:
ü Kamu memang ceroboh. Jalan sedikit, ada aja kenanya.
ü Kamu jorok.
ü Tenagamu lemah dalam mencuci, makanya baju nggak pernah
benar-benarbersih dari kotoran.
ü Tidak resik. Orang bisa-bisa membayangkan kalau pakaian sendiri
aja sering kotor, gimana rumahnya, kamarnya, kamar mandinya, hiyy..
ü Kamu pembalap, alias sering naik motor atau suka nanggap tukang
ojek, itu alasan logis bajumu terkena noda kehitaman oli.
ü Rumahmu daerah banjir.
Alasan-alasan dimana sama sekali tidak bermaksud meremehkan
realitas hidupmu. Katakanlah benar kamu tinggal di daerah pinggiran yang sering
banjir benar kamu harus memakai jasa tukang ojek, karena memang tidak ada
angkutan kota. Tapi itu bukan alasan boleh tampil kotor, kan?
Sebab kalau kamu mau, apapun kondisinya
kamu tetap bisa tampil bersih. Citra diri yang positif, bersih dan rapi akan
memberikan kesan baik akan dirimu, yang nantinya akan berpengaruh menambah rasa
pede dan ujungnya akan meningkatkan juga kepercayaan orang padamu.
Kita lanjut, ya?
Beberapa hal pada busana yang
kamu pakai dan merusak pemandangan akan kita bahas sekarang...
Ada dua
kesalahan terhadap warna:
a.
Over Confidence
Menganggap warna apa saja cocok, tanpa menyadari bahwa
ada warna-warna tertentu yang justru tidak pas buatmu, adalah sebuah kesalahan
besar.
Warna yang tidak tepat bisa membuat kulitmu tampak
lebih gelap, wajah lebih tua, dan bahkan membuat kamu tidak terlihat smart
atau well educated. Warna yang tepat sebaliknya akan membuat kulitmu
terlihat lebih terang, wajah lebih muda dari usia serta membuatmu tampak cerdas,
bahkan jika kamu nggak punya pendidikan yang tinggi. Tentu saja hal ini nggak cuma
tergantung pada pilihan warna, tapi bergantung juga pada sikapmu gils.
b.
Salah Mix and Match
Warna/motif jilbab dan busana yang kamu kenakan sudah
oke untuk kulitmu, hanya saja padu padan warna-warna/motif tsb kelihatan nggak
pas. Alias ancur. Sehingga penampilanmu terkesan keramaian. Salah tempat atau
bahkan senyap alias hambar. Intinya tidak menunjukkan eksistensi keberadaanmu sama
sekali. Bukan berarti harus selalu memerhatikan konsep serasi atau kontras. Ada
kok warna yang tabrak lari tidak bertanggung jawab, nggak serasi tapi tetap
enak dilihat.
Tips and trick:
·
Definisikan warna kulitmu,
jika ragu tanyalah pada orang.
·
Sebagian orang berpendapat
orang-orang berkulit gelap harus memakai kerudung atau busana dengan warna yang
lebih gelap lagi agar kulit kelihatan lebih terang. Pendapat ini tidak selalu
benar, terkadang malah membuat penampilan terlihat makin suram.
·
Warna pasta dan muda cocok
digunakan untuk kulit jenis apa saja. Terutama mereka yang berkulit gelap. Coba
deh, kamu akan kelihatan lebih segar dan lebih muda.
·
Kamu yang berkulit putih,
mungkin nggak banyak masalah. Biar nggak terlihat tua atau suram. Nggak berarti
kamu harus memakai warna hijau lumut terus, hitam atau merah terus. Sesuaikan dengan
umur dan kesan yang ingin kamu dapatkan. Ingat, cerah tak harus merah!
·
Untuk mix and match,
hindari pakaian berwarna senada dari ataus kepala sampai ujung kaki.
·
Hindari baju dengan corak
sama dari atas sampai bawah, biar nggak terkesan keramaian.
·
Beberapa warna yang sudah
klop dari sananya, misal atasan kuning dengan jins, rok hitam dengan atasan
merah (suasana resmi/acara), hitam dengan putih, atau pink dengan putih, pink
dengan biru muda, bisa jadi perpaduan yang keren. Kalau llihat trend fashion
saat ini, sudah banyak sekali warna yang bisa dipadupadankan lebih kompleks
lagi. Misalnya kuning dengan kopi susu, pink dengan hijau muda atau toska, merah
dengan kopi susu, banyak deh..
·
Jika bajumu sudah motif,
sebaiknya jilbab polos atau boleh bercorak asal nggak keramaian.
·
Ingat, busana resmi bukan
berarti harus tunik satu warna. Bisa saja rok dan blus dengan pemilihan warna
berbeda namun tetap chic.
·
Meski merasa umur sudah
nggak ABG, kamu tetap bisa pakai warna-warna cerah, kok: pink, biru, orange,
ungu, kuning. Baju-baju dengan warna polos bisa memberi kesan lebih dewasa,
selain juga lebih mudah dipadupadankan.
·
Jilbab motif dengan
beberapa gradasi warna (bukan motif corak) akan menghemat keuanganmu, sebab
mudah dipadukan dengan baju-baju aneka warna.
v Corak Busanamu
Motif besar cenderung membuat badanmu kelihatan lebih gede. Hati-hati dengan motif bergaris yang warnanya mirip selimut di rumah sakit atau piyama. Bukan karena badanmu besar maka kamu harus selalu pakai motif garis-garis lurus biar kelihatan ramping. Motif garis dengan warna-warni ngejreng yang sempat tren, ternyata tidak pantas dikenakan semua orang. Untuk kamu yang sudah nggak muda lagi, baju-baju dengan sedikit motif atau nyaris polos, mungkin lebih oke kali, ya?
Selain warna dan motif, model jelas pegang peranan cukup penting dalam penampilan. Beberapa muslimah, dalam upaya memilih model yang baik dan tidak membentuk badan, terkadang cenderung berlebihan.
Benar muslimah
nggak boleh pakai baju ngepres badan, tapi nggak berarti harus gombrong banget,
kan?
Maksud saya bukan
berarti kamu harus pakai paju yang ngetat dan sempit, nggak kok. Intinya kalau
yang ukuran L udah cukup, kamu nggak perlu nyari yang XL, kan? Yang penting
badannya relatif pas di kamu. Sekali lagi, pas tidak identik dengan kekecilan
atau ngepres, ya?
0 comments:
Post a Comment