Wednesday, May 21, 2014

Ada Apa dengan Otak Wanita...???

O
tak anak perempuan dan laki-laki yang memiliki usia sama cenderung berbeda dalam tahap perkemb
angan. Meskipun demikian, pada akhirnya perkembangan otak keduanya bisa saling mengejar satu sama lain. Berdasarkan studi dengan menggunakan MRI menunjukkan bahwa beberapa bagian otak tumbuh lebih cepat pada wanita sementara beberapa bagian otak lain cenderung lebih cepat berkembang pada otak pria.
Dari hasil beberapa penelitian disebutkan bahwa pada anak perempuan, daerah otak caudate yang membantu mengontrol bahasa dan emosi cenderung lebih besar. Daerah ini akan terlihat aktif ketika sedang melihat foto seseorang. Selain itu, bagian otak lain, yaitu corpus callosum yang menghubungkan kedua sisi otak (otak kanan dan otak kiri) terlihat lebih besar pada otak anak perempuan, bila dibandingkan dengan otak anak laki-laki. Beberapa ilmuwan berfikir hal inilah yang membuat anak perempuan cenderungmenggunakan kedua sisi otak kiri dan kanan dalam memecahkan suatu masalah.
Sementara pada naka laki-laki, ditemukan bahwa bagian otak amigdala cenderung lebih besar. Yaitu otak yang berfungsi mengendalikan emosi lebih dalam seperti rasa takut. Adanya perbedaan dalam  perkembangan otak ini tidak selalu berarti anak laki-laki akan lebih baik paik pada hal-hak tertentu dibandingkan dengan anak perempuan atau sebaliknya.
Karena pada dasarnya, otak pada anak-anak yang masih muda sangat mudah untuk dibentuk atau berubah. Hal ini bergantung pada bagaimana anak-anak ini menggunakan daerah-daerah di otak tersebut dan stimulasi seperti apa yang didapatkannya.

Lahirnya Otak Wanita

Dari uraian di atas sudah terlihat jelas bahwa otak wanita dan laki-laki memiliki perbedaan yang mencolok. Ada satu perbedaan yang belum kita ketahui secara detail, bahwa otak mendikte perilaku yang berbeda ini. Impuls seorang anak begitu naluriah sehingga tetap ebraksi meski orang dewasa mencoba mengalihkan perhatiannya ke arah yang lain. Inilah yang membedakan wanita dan pria. Sejak lahir, anak perempuan sudah tertata sebagai perempuan, begitu juga sebaliknya, anak laki-laki sudah tertata sejak lahir sebagai seorang laki-laki. Otak mereka berbeda saat dilahirkan dan otak merekalah yang mendorong impuls, nilai dan realitas sejati mereka. Otak membentuk cara kita melihat, mendengar, membau dan mengecap. Saraf menjalar dari organ-organ indra kita langsung ke otak dan otak melakukan semua penafsiran. “Baik perbedaan otak maupun seks terutama disebabkan oleh cara yang digunakan orangtua kita untuk membesarkan anaknya.” Apakah mereka mendidik anaknya sebagai anak laki-laki atau perempuan? Tetapi, itu tidak sepenuhnya benar. Kalau kita kembali ke titik awal, gambarannya menjadi sangat jelas. Seorang wanita sudah memiliki kodrat kewanitaannya sejak dalam kandungan, demikian pula dengan pria. Oleh sebab itu, Islam tidak membenarkan adanya transgender.
Jika kita ingin mengamati perkembangan otak perempuan dengan fotografi proses, kita akan melihat diagram sirkuit yang ditata mengikuti cetak biru yang dirancang oleh gen dan hormon seks. Pada eprkembangan selanjutnya, otak eprempuan jika tidak terganggu oleh gelombang besar testosteron akan tumbuh dengan subur dan sel-sel janin bayi perempuan ini menghasilkan lebih banyak koneksi di pusat-pusat komunikasi dan area-area yang memproses emosi. Sehingga, ia menghasilkan pusat komunikasi yang lebih besar ketimbang laki-laki. Jadi, jangan salah ketika nantinya perempuan lebih suka berbicara ketimbang laki-laki.
Selama ini, mungkin beredar kabar bahwa sulit untuk menerka apa yangada di dalam pikiran seorang perempuan. Karena itu, tak ada salahnya untuk mengetahui 7 hal mengenai otak perempuan.
1.             Wanita menyukai risiko pada saat ia berusia matang: saat pria mulai menunjukkan adanya peningkatan ketertarikan terhadap suatu hubungan pada usia yang matang, wanita mulai menyukai sesuatu yang memiliki risiko terutama jika ia mulai merasa kesepian. Selain itu, wanita pada usia ini memiliki keinginan kuat untuk berbuat lebih banyak untuk dirinya.
2.             Wanita melalui dua kali ‘masa remaja’: wanita mengalami dua kali perubahan fisik dan fluktuasi hormon yang membawa perubahan dalam hal suasana hati dan ketidaknyamanan secara fisik. ‘Masa Remaja’ yang kedua kalinya terjadi saat seseorang akan memasuki masa menopause (perimenopause) yang mulai terjadi saat usia 43 tahun dan mencapai puncaknya saat usia 47-48 tahun.
3.             Otak wanita dipengaruhi oleh kehamilan: berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Neourology tahun 2002, diketahui bahwa otak wanita akan menyusut 4% lebih kecil selama kehamilan hingga melahirkan. Namun, kondisi ini akan kembali normal setelah 6 bulan kelahiran.
4.             Otak wanita mudah untuk ‘dimatikan’: bagi wanita, agar ia bisa mendapatkan suasana hati (mood) yang baik terutama agar dapat orgasme maka daerah-daerah tertentu di otak harus dimatikan. Sementara untuk beberapa hal lainnya, daerah ini bisa diaktifkan kembali.
5.             Otak wanita berusaha menghindari agresif: Anne Campbel dari Durham University menuturkan bahwa wanita cenderung menghindari agresif fisik karena memiliki pemikiran jangka panjang. Namun bukan berarti wanita tidak memiliki sifat agresif karena wanita bisa agresif dalam cara yang berbeda dan cenderung lebih konfrontasi.
6.             Otak wanita bisa menjadi intuisi yang baik: intuisi wanita cenderung lebih biologis. Selain itu, wanita juga lebih tepat mengidentifikasi suatu pesan yang tak terucap tapi hanya melalui ekspresi wajah, postur tubuh dan juga intonasi nada.

7.             Otak wanita dipengaruhi oleh siklus haid: perubahan hormon yang terjadi akibat siklus menstruasi juga memengaruhi otak dan tubuh, pemikiran, energi, serta kepekaan wanita. Bagi kebanyakan perempuan, suasana hatinya akan mencapai titik terburuk saat 12-24 jam sebelum menstruasi.

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment