Thursday, May 22, 2014

Menstimulus Otak Bayi Perempuan

Pada dasarnya, cara yang paling mudah untuk menstimulus otak bayi perempuan ketika masih bayi adalah dengan mempelajari wajah. Bila kita ingin mempraktikkannya, itu sangat mudah. Jika kita adalah ibunya, yang harus kita lakukan adalah sering-seringlah menatap mata sang bayi. Hal ini karena pada dasarnya semua bayi dilahirkan dengan kebutuhan untuk membalas pandangan. Pada saat itu, proses pandang-memandang ini bisa menumbuhkan ikatan antara bayi dan ibunya.
Bayi perempuan sejak dilahirkan sudah mempunyai program untuk membalas pandangan jauh lebih baik ketimbang bayi laki-laki. Selama di dalam rahim, anak perempuan tidak mengalami gelombang testosteron yang menciutkan pusat-pusat komunikasi, observas dan memproses emosi sehingga proses mereka untuk mengembangkan keterampilan dalam bidang ini jauh lebih baik ketimbang anak laki-laki saat dilahirkan.
Pada usia 3 bulan seyelah dilahirkan, keterampilan bayi eprempuan dalam kontak mata dan saling menatap wajah akan meningkat lebih 400%. Selain itu, sejak dilahirkan, bayi perempuan sudah berminat pada ekspresi emosi. Mereka mendapat makna tentang diri mereka berdasarkan tatapan, sentuhan dan reaksi dari orang-orang yang melakukan kontak dengannya. Dari petunjuk ini, mereka mengetahui apakah dirinya berharga, layak dicintai atau menjengkelkan.
Oleh karena itu, tatapan wajah yang sering dilakukan ini mengindikasikan bahwa seorang anak perempuan lebih “membutuhkan” simbiosis dengan ibunya. Tindakan menatap wajah yang lebih sering dilakukan terhadap bayi perempuan tidak merujuk suatu kebutuhan tetapi merujuk keterampilan bawaan dalam mengamati.
Seorang bayi ketika memasuki usia 3 bulan juga sering kita dapati memegang jari-jemari tangan atau kakinya, itu bukan sekadar iseng. Ketika memasuki usia 3 bulan, biasanya bayi melakukan eksplorasi tubuh yang merupakan salah satu aspek perkembangan yang harus terjadi pada bayi. Ketika si bayi sedang memegang jari-jari kakinya, sebenarnya ia sedang melakukan pengamatan pada lingkungan. Artinya, perkembangan sosial dan personal sosialnya normal. Bahkan, eksplorasi tubuh dapat meningkatkan keterampilan motorik halus bayi dan meningkatkan kecerdaasan. Kegiatan ini sama saja dengan merangsang fungsi-fungsi di dalam otaknya.
1.             PERBEDAAN OTAK BAYI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI
Setiap anak memiliki karakteristik tersendiri, baik anak laki-laki maupun perempuan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa banyak perbedaan nyata yang terlihat sejak bayi dilahirkan, seperti tingkah laku atau kegemaran dari si kecil. Seperti diberitakan dari parenting, ada beberapa perbedaan gerak dan emosi antara anak laki-laki dan anak perempuan, yaitu:
Anak Laki-laki:
a.      Menyukai gerak-gerik: psikolog university of Cambridge di Inggris menuturkan bahwa anak laki-laki lebih memilih melihat gerakan mekanik dari suatu barang dibandingkan dengan gerakan manusia. misalnya senang melihat gerakan wiper mobil. Hal inilah yang membuat anak laki-laki lebih cepat tahu asal dari suatu gerakan.
b.      Senang bergerak: anak laki-laki lebih senang bergerak seperti menendang dan bergoyang dibanding perempuan. Tak jarang anak laki-laki lebih banyak masuk ke UGD akibat cedera.
c.       Lebih emosional dari yang dipikirkan: menurut studi, anak laki-laki 6 bulan bisa tampak setenang anak perempuan saat frustasi, tapi denyut jantung dan napasnya menunjukkan ada tekanan yang besar di dalam tubuhnya.
d.      Menyukai keramaian: hal ini karena anak laki-laki lebih suka melihat beberapa wajah dalam satu kelompok dibandingkan dengan individu.
e.       Relatif tak kenal takut: anak laki-laki akan mengekspresikan rasa takutnya lebih sedikit dibandingkan dengan anak perempuan. Ketika ibu menunjukkan wajah menakutkannya pada bayi laki-laki maka ia akan mengabaikan ibunya dan tetap bermain dengan mainannya.
Kemampuan spasial. Jika diperhatikan, si buyung kelihatan lebih unggul dalam menangani benda-benda tiga dimensi, sehingga ia lebih baik dalam kemampuan merancang, menyusun dan abstraksi. Misalnya membangun jembatan dari balok-balok susun atau memecahkan soal matematika. Ini karena lobus parietal atau bagian otak yang letaknya di pelipis bawah yang bertanggung jawab untuk mengatur persepsi pada anak laki-laki lebih besar sekitar 6% daripada anak perempuan.
Kandungan bahan kimia. Anak laki-laki lebih emosional dan gampang naik darah ketika menghadapi konflik. Ini karena, bagian otaknya yang disebut lymbic temporal akan lebih aktif. Bagian ini adalah pengaturan emosi yang ebrhubungan dengan aksi motorik, teristimewa perilaku agresif ketika emosional. Karena itu si buyung cenderung menyalurkan emosinya dengan pukulan atau makian. Selain itu, ada kerja hormon yang memengaruhi perilaku anak laki-laki, yaitu hormon serotinin mereka yang lebih rendah daripada anak perempuan. Itulah mengapa anak laki-laki tampak lebih ‘gelisah’.
Anak Perempuan:
a.       Senang meniru: dalam sebuah penelitian diketahui bahwa anak perempuan yang baru lahir akan lebih baik dalam menyalin gerakan jari dibandingkan anak laki-laki. Hal ini menunjukkan anak perempuan lebih senang meniru interaksi manusia, sedangkan anak laki-laki meniru gerakan mesin.
b.      Lebih baik dalam menggunakan tangannya: ketika diberikan tugas yang berhubungan dengan motorik halus seperti memanipulasi mainan, menggunakan peralatan makan dan menulis, anak perempuan akan memiliki hasil yang lebih baik.
c.       Menjadi pendengar yang baik: anak perempuan lebih terbiasa dengan suara-suara manusia, sehingga ia lebih memilih mendengar suara manusia diabnding suara lainnya. Saat orang lain berbicara, anak perempuan cenderung akan lebih terlibat dibanding anak laki-laki.
d.      Senang memerhatikan wajah: hal ini membuatnya lebih memungkinkan untuk membangun dan mempertahankan kontak mata karena tertarik dengan wajah seseorang. Kondisi ini membuatnya lebih terampil membaca ekspresi emosional. Msialnya saat ibunya sedang tertekan atau stress.
e.       Lebih cepat berbicara: berdasarkan penelitian yang melibatkan anak usia 8-30 bulan, diketahui bahwa anak perempuan lebih memahami apa yang orang lain katakan, mulai berbicara lebih awal (sekitar usia 12 bulan dan anak laki-laki usia 13-14 bulan). Pada usia 16 bulan, ia sudah bisa mengucapkan 100 kata sedangkan anak laki-laki hanya sekitar 30 kata. Sementara itu, penelitian di Virginia tech, Amerika Serikat (2008) terhadap 224 anak perempuan dan 284 anak laki-laki usia 2 bulan – 16 tahun mengungkapkan, kemampuan berbahasa dan motorik halus anak perempuan berkembang 6 tahun lebih awal dibandingkan area otak yang melibatkan kemampuan spasial dan menargetkan suatu hal, berkembang 4 tahun lebih awal pada anak lelaki dibandingkan otak anak perempuan.
Kemampuan berbahasa. Gadis kecil kita akan cenderung lebih bawel dan cerewet dari pada sang jagoan cilik? Jangan heran. Ini karena jalur saraf (corpus callosum) antara belahan otak kanan dan otak kiri anak perempuan sudah terhubung lebih awal, yakni sejak masih dalam rahim. Selain kemampuan berbahasanya dibandingkan anak laki-laki, anak perempuan juga mampu merangkai kata-kata dalam kalimat yang panjang.
Pintar menyimpan memori. Kalau anak perempuan menjadi pengingat yang pandai, tak usah heran. Ya, karena bagian otaknya bernama hippocampus, yakni pusat pengatur memori, lebih besar dibandingkan anak laki-laki. Anak perempuan lebih pandai mengingat bahkan pada hal-hal rinci atau detail.

Kandungan bahan kimia. Jika anak perempuan sedang emosi, bagian otaknya bernama cyngulata gyrus akan lebih aktif. Bagian otak ini mengontrol emosi seseorang. Namun kurang baiknya, jika gadis kecil kita sedang bersedih, ia lebih suka memendam perasaannya sehingga sering menderita depresi. Hormon serotin merekapun mampu membuat mereka lebih tenang. Tak heran jika anak perempuan lebih kalem menanggapi konflik. Selain serotonin, eprempuan juga memiliki hormon oksitosin. Yaitu zat yang membuat mereka lebih luwes dalam menjalin relasi antar manusia. 

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment