Tuesday, May 27, 2014

Bentuk Tubuhmu dan Model yang Pas

Buat muslimah, penting banget untuk ta’aruf dulu sama bentuk tubuh, sebelum menemukan model yang pas untuk kamu. Berikut beberapa bentuk tubuh dan model apa yang pantas dikenakan:
   v  Gelas Pasir
Lebar bahu/dada seimbang dengan pinggul. Lekuk tubuh terbentuk dari pinggang yang ramping. Kalau kamu nggak punya masalah sama berat badan, kamu nyaris pantas mengenakan busana modelapa aja. Tinggal disesuaikan dengan momen. Tapi kalau kamu punya masalah dengan berat badan, gunakan warna gelap dan bahan bergaris vertikal tipis. Ini akan memberi kesan langsing untuk keseluruhan penampilan. Tapi ingat, jilbabnggak harus gelap. Kamu bisa pilih jilbab mitof yang  cerah agar penampilan nggak jadi muram.
   v  Segitiga
Bentuk tubuh paling umum dari perempuan. Tubuh membesar dibagian bawah sehingga lebar bahu/dada dan pinggul tidak seimbang. Biasanya tipe segitiga juga cenderung untuk memiliki bagian bawah/pantat (maaf) yang besar juga.
Kamu bisa pakai celana berpipa lurus, atau rok A line, agar bagian bawah tubuh terlihat lebih langsing. Sebetulnya kamu nggak cocok memakai rok span yang akan membuat pinggul, paha dan sekitarnya terlihat lebih besar. Tapi enaknya jadimuslimah, kamu tetap bisa memakai itu, asalkan dipadu dengan atasan yang agak panjang. Bisa modis, tanpa ngebentuk, deh.
Hindari juga memakai baju dengan bahan-bahan yang lemas. Karena justru akan membuat bentuk segitiga semakin jelas.
Kalau mau pakai aksesoris yang agak mencolok (bentuk atau warnanya) pada bagian dada atau jilbab (pokoknya pada bagian atas), untuk mwnarik perhatian, sehingga orang tidak sempat melirik bagian pinggul kamu yang besar. Apalagi orang punya kecenderungan untuk melihat bagian yang paling menarik, saat pertama kali bertemu.
   v  Segitiga Terbalik
Bagian bahu/dada lebih lebar dari pinggul. Umumnya tipe segitiga terbalik memiliki pinggul dan kaki yang ramping.
Siasati bentuk tubuh bagian atas yang melebar dengan bahan yangberwarma gelap. Supaya badan terlihat seimbang, kamu boleh menggunakan motif-motif besar di bagian bawah tubuh. Kamu juga bisa mengenakan rok lurus (motif skirt) karena bagian tubuhmu yang ramping.
   v  Persegi Panjang
Hampir menyerupai bentuk tubuh laki-laki,tidak berlekuk dan lebar bahu/dada, agar lebih seimbang. Boleh juga menggunakan celana atau rok di pinggul (hipster), dengan catatan atasannya jangan kependekan, biar perut dan punggungmu aman dari mata-mata nakal.
Harus disadari, entah mengapa tanpa sengaja sebagian muslimah punya kecenderungan mengenakan baju dengan model juga warna yang membuat mereka kelihatan jauh lebih tua. Saya tidak bermasuk menganjurkan ibu-ibu memakai baju anak ABG. Tapi kalau ibu-ibu muda, penampilannya nggak perlu ditua-tuakan juga.
Coba deh, sekali-kali amati nenek-nenek disekitar kita, lihat baju-baju mereka dan kasih satu kata di kepala kita:HINDARI! Kecuali kalau neneknya, nenek-nenek gauk, mungkin malah visa jadi inspirasi, hihihi.
Terus lagi, kenapa harus melulu pakai motif bunga-bunga besar atau kotak-kotak segede ubin atau monte/bordir yang terlalu banyak yang membuat kamu look so old?
Okelah kamu udah married, udah punya anak, tapi kalau usia masih 25-53-an atau bahkan 40, belum terlalu tua kok untuk mengenakan rok jins, misalnya. Atau kemeja bergaris warna pink dan ungu. Kamu bahkan masih bisa pakai celana jins dengan potongan bootcut (melebar ke bawah) dengan catatan baju atasannya cukup panjang. Kamu masih bisa pakai sepatu kets. Nggak harus pantofel hitam atau krem, kan?
Pasmina sebagai pelengkap boleh aja. Tapi nggak semua orang pantas mengenakannya. Pada mereka yang berjilbab, pasmina membuat kesan tua dan bertumpuk-tumpuk, yang akibatnya badan kelihatan lebih besar. Meski begitu pasmina pantas digunakan mereka yang nggak berjilbab atau muslimah berkerudung yang tinggi dan langsing.
Soal pasmina, memang nggak semua orang bisa pakai aksesoris yang satu ini. Tapi kalau mau dicoba juga, pilih yang terbuat dari bahan yang nggak terlalu tebal. Terus, cari warna yang netral.
Jadi, kenali banget apa yang DO’S dan apa yang DON’TS untuk penampilanmu. Mana yang memberi kesan lebih baik dan mana yang ‘terlarang’.
Tentu aja terkadang agak berat berdamai dengan selera, apalagi jika selera itu sudah menjelma kebiasaan. Kamu mungkin agak jengah mengubah penampilan. Tentu yang pas, hingga jatuhnya nggak overdosis dan malah nggak mantes. Ingat tujuan bikin pembaruan dalam penampilan adalah supaya kamu lebih segar dan rapi dilihat, bukan supaya kamu beraneh-aneh dan malah jadi perhatian orang, in negative way.

So, please DO’S and DON’TS jadi panduan kita bersama, ya? 

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment