Saturday, May 31, 2014

Rahasia Dibalik Otak Remaja Perempuan

Struktur otak yang berbeda antara remaja lelaki dan perempuan sangat berperan besar pengaruhnya pada pola belajar dan kerja otak mereka masing-masing. Meskipun sebetulnya perbedaan itu tidak berlaku secara mutlak pada semua kasus.
Demikian dikatakan oleh Michael Gurian berdasarkan pengamatannya dari positron emission tomography (PET) dan magnetic resonance imaging (MRI) yang mengurai struktur otak dengan sangat detail, otak keduanya memiliki sistem belajar yang berbeda satu sama lain. Gurian lalu membuka tabir perbedaan tersebut berdasarkan pengamatannya. Dan, fokus pertama yang menjadi perhatiannya adalah otak anak perempuan yang penuh rahasia. Beberapa rahasia di balikotak remaja perempuan menurutnya antara lain:
Ø  Corpus callosum atau penghubung jaringan antarbagian otak pada perempuan rata-rata lebih besar hingga 25% pada saat akil balig. Ini memungkinkan terjadinya komunikasi saling saling dalam otak yang membuat mereka kerap berkomunikasi sendiri.
Ø  Memiliki konektor lebih kuat dalam lobus atau salah satu bagian dari otak. Manfaat konektor ini memungkinkan seorang anak perempuan menyimpan memori sensualitas lebih detail dan punya kemampuan mendengar dan membedakan nada suara dengan lebih baik. Tak heran, mereka lebih terampil dalam mengerjakan tugas-tugas tertulis.
Ø  Memiliki hippocampus atau area penyimpan memori dalam otak yang lebih besar. Ini sangat menguntungkan bagi kemampuan belajar remaja perempuan, terutama untuk pelajaran bahasa.
Ø  Selain lebih aktif, prefrontal cortex atau bagian otak lain dari seorang remaja perempuan juga berkembang lebih awal. Hal tersebut cenderung menjadikan remaja perempuan tidak impulsif.
Ø  Remaja perempuan lebih mudah mengatur emosi dan bicaranya karena mereka lebih sering menggunakan area korteks.
Berdasarkan pengamatannya dari beberapa rahasia di balik otak anak perempuan itu, Gurian menyimpulkan, “Tentu sangat bisa dimengerti jika anak perempuan lebih cakap membaca dan menulis.” Hal itu bisa dibuktikan pada remaja perempuan sejak mereka balita dan sepanjang usianya dewasa.
Membaca dan menulis tidak akan menyulitkan seorang remaja perempuan. Mereka bisa duduk tenang lebih lama, mendengar dan mengenali nada suara serta berbicara dalam hati. Disisi lain, volume darah yang mengalir ke otak perempuan jauh lebih banyak 15% daripada darah yang mengalir di otak laki-laki. Dengan semakin banyaknya darah yang mengalir, mendorong otak perempuan mudah melalui proses-proses stimulasi, membaca dan menulis yang melibatkan tekstur, nada suara serta aktivitas kejiwaan yang baik.

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment