Monday, May 12, 2014

ANGGARAN KEBUTUHAN JAM KERJA DAN BIAYA TENAGA KERJA

I.         PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang Masalah
Pada setiap perusahaan tentu ada biaya yang dikeluarkan untuk keperluan buruh atau tenaga kerja. Buruh atau tenaga kerja, merupakan salah satu faktor produksi yang utama dan yang selalu ada dalam perusahaan, meskipun pada perusahaan tersebut sudah digunakan mesin-mesin. Mesin yang bekerja dalam perusahaan tentu saja perlu ditangani oleh tenaga manusia. Meskipun mesin-mesin jaman sekarang sudah banyak yang bersifat otomatis.
Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan untuk mencari dan mendapatkan tenaga kerja yang baik dan trampil, yang cocok untuk bidang pekerjaannya. Oleh karena itu, dengan adanya anggaran kebutuhan jam kerja dan biaya tenaga kerja bisa membantu perusahaan dalam perencanaan tenaga kerja.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1.    Apa pengertian anggaran tenaga kerja?;
2.    Bagaimana cara penyusunan anggaran kebutuhan jam kerja?;
3.    Bagaimana cara penyusunan anggaran kebutuhan biaya tenaga kerja?.

C.    Tujuan dan Kegunaan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah maka tujuan dan kegunaan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.         Tujuan Penulisan
a.       Untuk mengetahui dan memahami pengertian anggaran tenaga kerja.
b.      Untuk memahami dan mempelajari cara penyusunan anggaran kebutuhan jam kerja.
c.       Untuk memahami dan mempelajari cara penyusunan anggaran  kebutuhan biaya tenaga kerja.
2.      Kegunaan Penulisan
Kegunaan penulisan ini adalah untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang anggaran kebutuhan jam kerja dan tenaga kerja dalam perusahaan. Selain itu,  untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Anggaran Perusahaan.

II.      PEMBAHASAN
A.    ANGGARAN TENAGA KERJA
1.      Pengertian Anggaran Tenaga Kerja
Anggaran tenaga kerja adalah suatu rencana anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang jumlah jam kerja karyawan dan biaya tenaga kerja untuk satu periode maupun periode yang akan datang.
Anggaran biaya tenaga kerja merupakan rencana pembayaran biaya tenaga kerja di dalam suatu periode tertentu yang dibutuhkan untuk memproduksi seluruh produk yang direncanakan di dalam suatu periode tertentu.
Anggaran tenaga kerja, seperti halnya anggaran bahan mentah hanya merencanakan unsur tenaga kerja langsung. Dan seperti halnya anggaran bahan mentah, anggaran tenaga kerja ini selalu dikaitkan dengan anggaran produksi yang telah disusun sebelumnya. Anggaran tenaga kerja meliputi aspek yang luas sekali, sehingga perlu diperhitungkan secara matang oleh pimpinan perusahaan.

2.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam anggaran tenaga kerja antara lain adalah:
a.    Kebutuhan tenaga kerja
Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan untuk mencari dan mendapatkan tenaga kerja yang baik dan trampil, yang cocok untuk bidang pekerjaannya. Untuk mereka perusahaan tidak segan-segan menyediakan perangsang berupa gaji yang besar dan fasilitas yang lengkap serta penawaran bea siswa yang mengikat.
b.                  Pencarian atau penarikan tenaga kerja
Seleksi tenaga kerja baru dilakukan dengan berbagai cara. Selain diadakan ujian tertulis dan lisan, juga diadakan psycotest; untuk mengetahui secara lebih pasti siapa yang paling cocok untuk bidang pekerjaan yang tersedia. Tujuan seleksi tenaga kerja bukan untuk mencari orang-orang yang berpengalaman, melainkan mencari orang-orang yang cocok dan mempunyai potensi untuk berkembang.
c.       Latihan bagi tenaga kerja baru
Latihan biasanya diberikan pada para tenaga kerja baru. Latihan ini bisa diberikan oleh pihak perusahaan sendiri dan dapat pula diberikan oleh lembaga khusus yang memberikannya secara bersama-sama dengan para tenaga kerja baru dari perusahaan lain.
d.      Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja
Potensi masing-masing tenaga kerja dan jabatan yang tersedia bermacam-macam sehingga perlu adanya evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi mereka.
e.       Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
Biaya tenaga kerja atau upah yang diterima tenaga kerja sesuai dengan jabatan atau pekerjaan masing-masing.
f.       Pengawasan tenaga kerja
Kesalahan pimpinan atau tenaga kerja akan mengakibatkan pengaruh terhadap harga barang yang dihasilkan, sehingga berpengaruh pula terhadap posisi perusahaan dalam persaingan.

3.      Manfaat Anggaran Tenaga Kerja
Ada beberapa manfaat penyusunan anggaran tenaga kerja, diantaranya:
a.    Penggunaan tenaga kerja lebih efisien
b.    Biaya tenaga kerja dapat direncanakan dan diatur secara lebih efisien
c.    Harga pokok produk dapat dihitung secara tepat
d.   Sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja

4.      Jenis-jenis Tenaga Kerja
Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan penghitungan harga pokok produk. Maka tenaga kerja dibedakan menjadi dua yaitu:
a.         Tenaga kerja langsung (direct labour)
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang pekerjaannya langsung berperan dalam proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Tenaga kerja langsung merupakan tenaga manusia yang bekerja langsung mengolah produk, seperti: tukang jahit dan buruh pabrik yang ikut serta dalam kegiatan proses produksi.
Ciri-ciri tenaga kerja langsung:
1)   Pekerjaannya dihubungkan langsung dengan produk akhir
2)   Besar kecilnya biaya langsung dihubungkan dengan kegiatan produksi
3)   Biaya yang dikeluarkan adalah biaya variable. Artinya biaya yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan kapasitas (volume).
Contoh: jika 1 unit diperlukan biaya Rp. 1000,- maka
      jika 2 unit  diperlukan biaya Rp. 2000,-
Upah untuk tenaga kerja langsung disebut biaya tenaga kerja langsung (BTKL)
b.         Tenaga kerja tak langsung (indirect labour)
Tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja yang tidak langsung berperan diproses produksi dan biayanya dikaitkan pada overhead pabrik. Adapun tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja manusia yang ikut membantu menyelesaikan produk, seperti: mandor, manajer produksi dana lain-lain.
Ciri-ciri tenaga kerja tak langsung:
1)   Tempat bekerjanya tidak harus dalam pabrik tetapi dapat juga diluar pabrik
2)   Besar kecilnya biaya tidak secara langsung dihubungkan dengan kegiatan produksi
3)   Biaya yang dikeluarkan adalah semi variable. Artinya biaya-biaya yang mengalami perubahan tetapi tidak secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan produksi.
Contoh: dalam biaya listrik ada biaya abodemen yang bersifat tetap dan biaya KWH yang bersifat variable.
Upah untuk tenaga kerja tidak langsung disebut biaya tenaga kerja tidak langsung (BTKTL). Biaya tenaga kerja langsung merupakan salah satu unsur dari biaya overhead pabrik (BOP).

5.      Persiapan-persiapan dalam Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja
Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan utama yang digunakan untuk menghitungnya, diantaranya satuan hitung atas dasar: jam tenaga kerja langsung (Direct Labor Hour) dan biaya tenaga kerja langsung (Direct Labor Cost).
Dalam persiapan penyusunan anggaran ini terlebih dahulu dibuat manning table. Manning table, merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja yang menjelaskan:
a.    Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan
b.    Jumlah masing-masing jenis tenaga kerja tersebut pada berbagai tingkat kegiatan
c.    Bagian-bagian yang membutuhkannya.
Manning table disusun sebagai hasil perkiraan langsung masing-masing kepala bagian. Perkiraan ini dapat dilakukan dengan berdasarkan judgement saja, tetapi dapat pula dengan berdasarkan pengalaman-pengalaman pada waktu-waktu yang lalu, dengan berpedoman pada tingkat kegiatan perusahaan. Setelah itu lalu dihitung jam tenaga kerja untuk masing-masing jenis barang yang dihasilkan
Jam tenaga kerja langsung dapat dihitung dengan berbagai cara, diantaranya dengan analisa gerak dan waktu. Analisa gerak yaitu pengamatan terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan dalam rangka proses produksi satu jenis barang tertentu. Sedangkan analisa waktu yaitu perhitungan terhadap waktu yang dibutuhkan untuk setiap gerakan yang dilakukan dalam rangka proses produksi. Sebagai hasil dilakukannya analisa gerak dan waktu ini akan diperoleh waktu standar yang diperlukan untuk menyelesaikan satu unit barang tertentu, yang dinyatakan dengan DLH (Direct Labor Hour).
Anggaran tenaga kerja merupakan perencanaan khusus tentang jam kerja langsung (DLH) dan biaya tenaga kerja langsung (DLC) menurut waktu dan jenis barang yang diprodusir. Apabila memungkinkan anggaran tenaga kerja dapat dibuat secara terpisah, yakni: anggaran jam kerja langsung dan anggaran biaya tenaga kerja langsung.

B.     ANGGARAN JAM KERJA LANGSUNG
Anggaran ini adalah anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk mennyelesaikan produksi dan  tentang standar pemakaian jam kerja, yang terdapat dalam anggaran ini:
a.         Jumlah barang yang diproduksi
b.         Jumlah jam buruh langsung (DLH) untuk setiap jenis barang produksi
c.          Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung
d.         Jenis barang yang dihasilkan perusahaan
e.          Waktu produksi barang (bulanan atau kwartalan)

Cara perhitungan anggaran jam kerja:

Anggaran Jam Kerja Langsung = Anggaran Produksi x Standar Jam Kerja

 
 

Contoh:
Membuat anggaran jam kerja langsung
Jenis Produk
Produksi
Dept. A
Dept. B
Dept. C
Total DLH
Std. Jam
DLH
Std. Jam
DLH
Std. Jam
DLH
Produk X
32.000
2
64.000
1
32.000
4
128.000
224.000
Produk Y
46.000
2
92.000
2
92.000
3
138.000
322.000
Produk Z
22.000
2
44.000
1
22.000
2
44.000
110.000
Jumlah
656.000

C.       ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA
Setelah anggaran jam kerja langsung berikutnya adalah menyusun anggaran biaya tenaga kerja yang dipakai untuk menentukan besarnya biaya tenaga kerja dan untuk menentukan harga pokok produksi per unit, yang terdapat dalam anggaran ini:
a.    Jenis barang yang dihasilkan
b.    Bagian-bagian yang turut dalam proses produksi
c.    Jumlah jam buruh (DLH) untuk setiap jenis barang
d.   Waktu produksi barang (bulan atau kwartal)

Cara perhitungan anggaran biaya tenaga kerja:

Angaran Biaya Tenaga Kerja = Anggaran Jam Kerja x Tarif Upah Per Jam Kerja

 
 



Contoh:
Membuat anggaran biaya tenaga kerja langsung
Jenis Produk
Dept. A
Dept. B
Dept. C

Total Biaya
DLH
Tkt. Upah
Jumlah
DLH
Tkt. Upah
Jumlah
DLH
Tkt. Upah
Jumlah
Produk X
64.000
3.000
192.000
32.000
5.000
160.000
128.000
2.000
256.000
608.000
Produk Y
92.000
3.000
276.000
92.000
5.000
460.000
138.000
2.000
276.000
1.012.000
Produk Z
44.000
3.000
132.000
22.000
5.000
110.000
44.000
2.000
88.000
330.000
Jumlah
1.950.000

Atau, secara gabungan:

Jenis Produk
Produksi
Dept. A
Std. Jam
DLH
Tkt. Upah
Jumlah
Produk X
32.000
2
64.000
3.000
192.000
Produk Y
46.000
2
92.000
3.000
276.000
Produk Z
22.000
2
44.000
3.000
132.000
Jumlah
600.000


Contoh kasus:
Dari PT. MEKAR SARI diketahui data sebagai berikut:
a.         Produksi barang X dan Y dilakukan melalui 3 bagian produksi
b.        Rencana DLH per unit barang dan tingkat upah:
Bagian
Barang X
Barang Y
Tingkat Upah
I
0,4
0,2
Rp. 20
II
0,2
-
Rp. 15
III
0,4
0,2
Rp. 10

c.         Rencana produksi mendatang adalah:
Periode
Barang X
Barang Y
Januari
70.000
34.000
Februari
80.000
36.000
Maret
80.000
38.000
Kwartal II
240.000
140.000
Kwartal III
230.000
127.000
Kwartal IV
260.000
145.000
Jumlah 1 th.
960.000
520.000


PT. MEKAR SARI
ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA
TAHUN 2014

Periode
Barang X
Barang Y
Jumlah Biaya Tenaga Kerja
Prod.
DLH/unit
Total DLH
Tk. Upah
Jumlah
Prod.
DLH/unit
Total DLH
Tk. Upah
Jumlah
Januari
I
II
III

70.000
70.000
70.000

0,4
0,2
0,4

28.000
14.000
28.000

20
15
10

560.000
210.000
280.000

34.000
-
34.000

0,2
-
0,2

6.800
-
6.800

20
-
10

136.000
-
68.000

696.000
210.000
348.000
Jumlah


70.000

1.050.000


13.600

204.000
1.254.000
Februari
I
II
III

80.000
80.000
80.000

0,4
0,2
0,4

32.000
16.000
32.000

20
15
10

640.000
240.000
320.000

36.000
-
36.000

0,2
-
0,2

7.200
-
7.200

20
-
10

144.000
-
72.000

784.000
240.000
392.000
Jumlah


80.000

1.200.000


14.400

216.000
1.416.000
Maret
I
II
III

80.000
80.000
80.000

0,4
0,2
0,4

32.000
16.000
32.000

20
15
10

640.000
240.000
320.000

38.000
-
38.000

0,2
-
0,2

7.600
-
7.600

20
-
10

152.000
-
70.000

792.000
240.000
396.000
Jumlah


80.000

1.200.000


15.200

228.000
1.428.000
Kwartal II
I
II
III

240.000
240.000
240.000

0,4
0,2
0,4

96. 000
48. 000
96. 000

20
15
10

1.920.000
720.000
960.000

140.000
-
140.000

0,2
-
0,2

28.000
-
28.000

20
-
10

560.000
-
280.000

2.480.000
720.000
1.240.000
Jumlah


240.000

3.600.000


56.000

840.000
4.440.000
Kwartal III
I
II
III

230.000
230.000
230.000

0,4
0,2
0,4

92. 000
46. 000
92. 000

20
15
10

1.840.000
690.000
920.000

127.000
-
127.000

0,2
-
0,2

25.400
-
25.400

20
-
10

508.000
-
254.000

2.348.000
690.000
1.174.000
Jumlah


230.000

3.450.000


50.800

762.000
4.212.000
Kwartal IV
I
II
III

260.000
260.000
260.000

0,4
0,2
0,4

104. 000
52. 000
104.000

20
15
10

2.080.000
780.000
1.040.000

145.000
-
145.000

0,2
-
0,2

29.000
-
29.000

20
-
10

580.000
-
290.000

2.660.000
780.000
1.330.000
Jumlah


260.000

3.900.000


58.000

870.000
4.770.000
Jumlah 1 th.


960.000

14.400.000


208.000

3.120.000
17.520.000

PT. MEKAR SARI
ANGGARAN JAM KERJA LANGSUNG
TAHUN 2014

Bulan/ Kwartal
Bagian I
Bagian II
Bagian III

Jumlah
X
Y
Jumlah
X
Y
Jumlah
X
Y
Jumlah
Januari
28.000
6.800
34.800
14.000
-
14.000
28.000
6.800
34.800
83.600
Februari
32.000
7.200
39.200
16.000
-
16.000
32.000
7.200
39.200
94.400
Maret
32.000
7.600
39.600
16.000
-
16.000
32.000
7.600
39.600
95.200
Kwartal II
96.000
28.000
124.000
48.000
-
48.000
96.000
28.000
124.000
296.000
Kwartal III
92.000
25.400
117.400
46.000
-
46.000
92.000
25.400
117.400
280.000
Kwartal IV
104.000
29.000
133.000
52.000
-
52.000
104.000
29.000
133.000
318.000
Jumlah
384.000
104.000
488.000
192.000
-
192.000
384.000
104.000
488.000
1.168.00


III.             PENUTUP
A.    Kesimpulan
Anggaran tenaga kerja adalah suatu rencana anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang jumlah jam kerja karyawan dan tenaga kerja untuk satu periode maupun periode yang akan datang.  Anggaran jam  kerja adalah anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk mennyelesaikan produksi dan  tentang standar pemakaian jam kerja. anggaran biaya tenaga kerja adalah anggaran yang dipakai untuk menentukan besarnya biaya tenaga kerja dan untuk menentukan harga pokok produksi per unit.

B.     Saran
Semoga paper  yang penulis buat dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh mahasiswa Fakultas Agama Islam yang membaca paper ini.Dan diharapkan kepada dosen yang mengajar pada mata kuliah Anggaran Perusahaan dapat membimbing penulis dalam pembuatan paper seperti ini. Karena dengan bimbingan tersebut penulis dapat lebih paham  mengenai cara-cara pembuatan paper yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan dan Marwan Asri. 1984. Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Haruman, Tendi dan Sri Rahayu. 2007. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nafarin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Rosidah, Euis. 2013. Akuntansi Biaya. Bandung: Mujahid Press.

Rudianto. 2009. Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.




1 comments:

regi said...

:d:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Post a Comment